Khalifah Allah sebenarnya adalah perwakilan Allah untuk memakmurkan bumi. Banyak yang salah mengira bahwa menjadi khalifah berarti ‘menguasai’.
Untuk bertugas sebagai khalifah, belum tentu berarti harus selalu dibentuknya sebuah sistem pemerintahan berlabelkan Islam. Sebenarnya tiap individu dapat berperan sebagai khalifah Allah di muka bumi ini secara individual, karena sesungguhnya seorang manusia baru berfungsi sebagai khalifah, adalah ketika ia berkarya di bumi ini berdasarkan misi untuk berbuat yang Allah telah tentukan kepadanya di alam Alastu.
Masing-masing orang punya “Misi Suci” yang berbeda-beda, yang telah Allah tugaskan kepadanya. Berdasarkan misi suci inilah “untuk apa” seseorang diciptakan dan “menurut apa dimudahkan kepadanya”.
Dalam hadits Rasulullah SAW disebutkan:
Ketika seorang berkarya di bumi ini sesuai dengan Misi Hidup nya, maka secara langsung ia telah berkarya sesuai dengan apa yang Allah kehendaki dari dirinya. Maka secara langsung pula ia telah menjadi Abdi Allah (QS 51:56) secara hakiki.
[]
Masing-masing orang punya “Misi Suci” yang berbeda-beda, yang telah Allah tugaskan kepadanya. Berdasarkan misi suci inilah “untuk apa” seseorang diciptakan dan “menurut apa dimudahkan kepadanya”.
Dalam hadits Rasulullah SAW disebutkan:
Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasulullah, sudahkah dikenal para penduduk neraka dan penduduk surga?” Jawab Rasulullah: “Sudah.” Lalu ia kembali bertanya: “Kalau begitu untuk apa manusia beramal ?” Rasulullah SAW menjawab: “Mereka beramal untuk apa dia diciptakan dan menurut apa yang dimudahkan kepadanya”. (Hadits Riwayat Bukhari).Kebanyakan manusia tidak mengetahui untuk apa dia dicipta (Misi Hidupnya) di dunia ini. Sehingga –masuk akal– apabila ia tidak dapat menjadi wakil serta penjelmaan citra Allah di muka bumi sebagai khalifah (pemakmur bumi).
Ketika seorang berkarya di bumi ini sesuai dengan Misi Hidup nya, maka secara langsung ia telah berkarya sesuai dengan apa yang Allah kehendaki dari dirinya. Maka secara langsung pula ia telah menjadi Abdi Allah (QS 51:56) secara hakiki.
[]
0 comments:
Post a Comment